Seberapa pentingkah kita? Jika kita harus mengurus anak anak kita..
Hard for me to understand...atau ini memang bukan untuk dipikirkan.
Bahkan saat kita merasa sangat benci melihat anak2 kita karena kebencian pada ayahnya. Bukan lagi musimnya seorang ibu menganggap sepele anaknya. 😭
Apakah memang pantas seorang ibu bisa berucap, "ah sekolah aya aya wae bikin acara, memangnya semua orangtua harus terlibat gitu? Kan sdh ada ortu yg mau repot2. Gak penting banget sih. Ntar aku suruh bolos saja biar gak repot"
Klo misalnya boleh marah, sudah aku kata-katain itu ibu yg notabene teman saya sendiri yg saya tau cerita dibalik sikap dinginnya. Tp meskipun tidak boleh ngata ngatain, tyt saya bisa berkata..."tidakkah dikau memikirkan anakmu, betapa senengnya dia berjualan ditemani ibunya di sekolah, mumpung anak anak masih kecil dan mau kita temani. Coba bayangkan saat mereka besar dan tidak mau lagi ibunya berada dekat dekat dia"
Tapi memang itu bukan urusan saya sepenuhnya, mau bersikap spt apa dia pada anaknya.
Tapi tetap saja terlintas pertanyaan...
"Seberapa pentingnya kita?"
Ini juga yg membuka mata dan menjawab pertanyaan saya, mengapa sulit sekali mengajak ortu terlibat dlm kegiatan sekolah. Jangan jangan pikiran bahwa sekolah aya aya wae bikin repot bukan hanya pemikiran sahabat saya ini?
Dan percakapan BBM itupun saya tutup dengan 2 kalimat u sahabat saya,
"Kalau memang sdh merasa cukup anak kita diurus orang lain sementara kita punya waktu itu pilihanmu"
"Mungkin acaranya emang gak penting, tp kenapa kamu tidak membuat anakmu merasa penting?"
Bogor, 18 Pebruari 2014
16:50