Minggu, 24 Agustus 2014

Belajar Menerima Kekalahan

Sekedar Cerita, ternyata menerima kekalahan itu sangat sulit untuk anak kecil. Perlu belajar dan praktek u bisa menerima kekalahan. Jika sedari kecil kita tdk mengajarkan bagaimana cara menerima kekalahan, saat anak2 dewasa nanti akan lbh sulit bagi kita menerima kemenangan orang lain sebagai hal yg nyata kita hadapi meskipun terkadang rasanya kita jauh lebih baik dr sang pemenang. Jd itu kesimpulan saya dr bermain LUDO semalam dgn Czar anak bontotku. Sepertinya harus lbh sering dilatih lagi...

Ceritanya begini....

Diawal permainan saya bisa mengeluarkan pion dr titik start lbh cepat dr Czar krn dadunya berturut2 mendapat 6... Lalu dia bertanya bagaimana bisa 6 terus? Apa tekniknya? Saya bilang ya lempar saja, kalau beruntung nanti pasti 6. Dan hal itu membuat dia mengamati lalu bereksperimen bagaimana spy dadunya menunjuk angka 6 sampai dia tidak melempar dadu tapi meletakkan dengan perlahan dimana angka 6 di atas. 

Saya bilang, Czar, itu tdk boleh ya... Czar harus belajar jujur dan melemparkan dadunya. Agak alot diskusi ini sampai akhirnya dia maw lempar. Yg pada akhirnya angka 6 muncul tanpa dia rekayasa.... Maka percayalah dia bahwa tidak curangpun bisa mendapat 6. 

Sementara itu selama permainan saya sengaja mengatur ritme saya sendiri supaya tidak menang mudah, karena saya tau itu akan membuat Czar sangat kesal dan menangis. Sampai pada saat saya punya kesempatan untuk mengembalikan pionnya ke start ulang tp tidak saya lakukan dan dia menyadarinya. Lalu dia bertanya, kenapa bukan yg ini yang ibu jalankan? Saya jawab saja, kalau ibu jalankan kamu nanti kembali ke start, nangis gak? Dia jawab iya nanti nangis. Oke klo begitu ibu jalan yg lain dulu aja, kamu harus menyelamatkan pionmu dl. 

Setelah beberapa kali saya buat dia ketar ketir dengan pionnya sampailah pada tahap aman dan sudah sulit merekayasa. Semua pion sama sama sdh 2 yg di home, 2 lagi menunggu antrian... Maka dadulah yg bisa bicara. Daaaannnnn saya menang....!!!!


Saya tetap mengekspresikan kegembiraan menang dengan cukup berkata YeS!!! Ini biar dia belajar juga berekspresi senang yg tdk berlebihan diatas kesedihan yg kalah. 


Czar hanya diam saja, lalu saya bilang... Czar mau nangis karena kalah? Lalu dia bilang... Aku gak nangis kok, cuma deg deg an didada kalau kalah. 

Saya bilang owh gpp nak klo deg deg an, ibu juga deg deg an kalau kalah... Kita sama ya, nangis dikit boleh asal tidak boleh marah marah. Nanti kita main lagi, siapa tau kamu yang menang. 


Lalu dia menitikan air mata dalam pelukan saya. 

Lalu yuk kita bereskan besok kita main lagi.... Dia menolak krn ternyata dia marah karena kalah:( dan saya bilang kita bagi tugas ya, Czar yg lipat papan, saya yg bereskan pion. Alhamdulillah dia mau melakukannya meskipun cemberut...


Ini masih jd PR buat saya, mengajari anak menerima kekalahan itu sulit, tp harus dilakukan. Jangan sampai ketika dewasa menjadi orang yg berjiwa kerdil...

Sudah ada contohnya kan?


Salam sayang buat semua ayah bunda


Rabu, 23 Juli 2014

De Javu Pilpres 2014

Sungguh Pilpres kali memberi banyak pelajaran pada saya... Bahwa kemenangan dan kekalahan dalam sebuah proses kompetisi itu adalah jalan yang akan diterima pada akhirnya.

Mengikuti proses pilpres dan reaksi pelaku dan pendukungnya spt De Javu...

#siapmenangsiapkalah adalah sebuah hal yg harus dipahami sebelum maju bertanding. 
Dulu saya pernah ikut lomba cerdas cermat dan sll menang, sehingga pada saat kalah rasanya memalukan atau kecewa setengah mati....ini karena saya berangkat dengan keyakinan pasti menang dan tdk pernah berpikir kalah.
(Padahal baru tingkat kecamatan)
Apalagi kontestasi Pilpres... Tingkat nasional brow!!!

Bagi yg menang pasti ada perasaan bangga, lalu menganalisa apasaja kekurangan lawan shg dia kalah...dan menjadikannya pijakan bahwa dia lbh hebat, bahkan mengesampingkan tangan tuhan berperan disana.

Saya ingat pidato saya saat diauditorium fakultas krn jd wisudawan terbaik fakultas saat itu. Saya bilang begini: 
"alhamdulillah saya menjadi wisudawan terbaik pada wisuda kali ini. Ini bukan semata mata atas hasil kerja keras saya dan dukungan orang tua dan teman2 tetapi juga karena saya beruntung karena  mahasiswa mahasiswa terbaik lainnya tidak diwisuda bersama saya kali ini" 
Saat itu saya sadar betul apa yg saya katakan karena saya tau itu bkn krn kehebatan saya semata.

Bagi yg kalah, pasti muncul rasa sesal dan kecewa karena sdh merasa berusaha maksimal. Dan skrg saya melihat cenderung analisanya adalah bukan apa yg kurang pada dirinya tp lbh fokus apa yg membuat lawannya menang. Segala teori penyalahan lingkungan segera dicari, segala jenis kambingpun jadi hitam. 

Balik ke cerita cerdas cermat SD kala itu... 
Saat kalah, saya nangis sesegukan dipelukan ibu Sri pembimbing saya... 
Td itu bel nya gak mau bunyi
Td itu si A telat nekan bel nya
Td itu regu B suporternya berisik banget
Td itu si C dr regu D mencet2 terus belnya
Padahal saya sdh hapal semua pasal UUD45 tp pertanyaannya banyak tentang Tap MPR 
Dan bu Sri dengan sabar berkata:
"Gpp ning kali ini kalah, nanti kita ikut lomba lagi, kamu harus latihan mencet bel cepet cepet, belajar yg giat, udah jangan nangis" 

Dan seketika itu saya mjd lbh tenang meskipun masih sesegukan...

Waktupun berlalu, dan sayapun melupakan pilu itu... Krn lomba cerdas cermat SD sdh tidak bisa sy ikuti lagi... Wong sdh mau lulus

Waktupun berlalu, dan sayapun melupakan jd wisudawan terbaik kala itu...wong saya masih harus nyari kerja dan mencari cara u mandiri ... Wong jatah sangu lgs dicabut :)

Semoga waktu pula yg menyadarkan para pemenang krn masih banyak hal yg harus dikerjakan, dan menyembuhkan yg kalah krn masih banyak hal yg harus diperbaiki pada dirinya.

Bogor, 24 Juli 2014

Sabtu, 31 Mei 2014

Inilah Calon Presiden Pilihanku

Membaca timeline FB, twitter, dan bahkan path banyak sekali caci maki dan merendahkan secara fisik, perilaku, keimanan, bahkan asal usul setiap capres.
Beberapa hal yg saya catat:
- kegantengan Prabowo lbh baik dr Jokowi --> ini jls bullying fisik meskipun tak terbantahkan
- keislaman Jokowi dipertanyakan vs keislaman Prabowo yg gak pernah dijelaskan --> saya jls percaya mereka islam
- kekayaan Prabowo lbh banyak dr Jokowi --> 22 nya tak punya potensi korupsi krn sdh kaya
- Ketegasan Prabowo lbh menonjol dr Jokowi --> ya pasti krn satunya mantan tentara
- asal Prabowo sdh biru dr sananya sdg Jokowi jelata awalnya--> terasa balik ke jaman penjajahan klo sekali biru tetap biru
- Bibit Jokowi Cina, Prabowo tyt jg Cina bibitnya
- Jokowi didukung kaum non muslim, Prabowo didukung dedengkot Orba
- Jokowi dituduh kaya krn korupsi yg blm terungkap, Prabowo jg kaya krn KKN dengan mertuanya --> yah secara satunya pejabat walkot/gub, satunya mantu presiden 32 th
- cara wudhu dan shalat Jokowi dipertanyakan, Prabowo tdk pernah ditunjukkan
- Prabowo blm bercerai tp tdk bisa dikatakan msh menikah, Jokowi menikah dengan nama Hebertus tp jls istrinya ada

Bingung kan??? 22 nya punya sisi positif dan negatif yg saling berbantahan

Klo saya milih calon yg 
- jls muda (hari ini umurnya 40) --> lbh muda dr calon manapun
- gantengnya masih dipertanyakan meskipun cukup mempesona buat saya
- asal usulnya dr keluarga sederhana dan karena kerja keras ia jd kaya--> cukup kaya krn rumah, mobil, dll cukup u hidup tak berkurangan secara materi 
- bukan keturunan cina
- jls islamnya, wudhunya betul, shalatnya betul, bisa jd imam
- lbh banyak bekerja drpd bicara tanpa perlu disorot kamera
- tegas dan dapat dipercaya
- mencintai keluarganya
- tdk terlibat KKN ataupun korupsi krn jabatan
- bertetangga dengan banyak keluarga Non Muslim dalam damai sampai didukung mayoritas tetangga u jd ketua RW

Inilah Calon Presiden Saya... Tuan Hery Wibowo

Lihatlah betapa ia bahagia bersama keluarga kecilnya

Selamat ulang tahun suamiku...


Sabtu, 05 April 2014

Lari dari Kenyataan

Lari dari kenyataan!!! Itu yg biasa dilakukan orang putus asa. Banyak yg memberi nasehat, pijaklah bumi tatap sang mentari... Jangan lari dari kenyataan!!
Tapi saya beda. Sekarang ini saya lebih suka lari dari kenyataan...
Kenyataan bahwa saya sekarang lebih pendiam dari sebelumnya *ngaku ngaku..
Kenyataan bahwa saya sdh lama menumpuk masalah di kepala hingga pusing 9 keliling (klo 7 kurang level pusingnya)
Kenyataan bahwa saya juga memendam penyakit dalam diri saya
Maka,
Berlari dari kenyataanlah solusinya.

Dengan berlari saya banyak tersenyum dengan semua orang yg saya temui
Dengan berlari pula saya menambah teman meskipun sebagian besar oma oma tua yg melatih otot2 kaki dan tangannya pasca stroke dan ibu ibu hamil tua yg bayinya gak lahir2 :)
Dengan berlari saya sdh tidak pusing 9 keliling lagi, karena saya lari di ring road yg lurus tdk melingkar lingkar,
Dan dengan berlari pula lemak lemak yg bersarang dan mengundang penyakit perlahan luntur

Maka....

Ayo kita lari dari kenyataan!!!

Salam pelari!!

*ctt dr orang yg baru lari 1km nonstop dari total 7 km jarak yg ditempuhnya

Jumat, 04 April 2014

Manfaat menjalin ukhuwah

Just want to share... Bahwa benar nyata adanya, tetangga ataupun teman adalah saudara terdekat kita.
Semalam dpt sms dari seorang teman, anaknya sakit di Batam saat PKL dan harus dirawat. Tapi teman saya ini tidak memiliki ongkos untuk menemani anaknya. 
Pagi2 saya coba bantu share ke teman2 pengajian... Alhamdulillah dlm waktu 2 jam, tiket PP sdh ada yg menanggung, dan terkumpul 1.8 jt sumbangan dr bbrp ibu2. Sungguh Allah itu maha memberi pertolongan pada hambanya yg bersabar.
Semoga anak teman saya segera sembuh dan diangkat segala penyakitnya, dan orangtuanya diberi kesabaran dan kelapangan rizki.
Untuk teman2ku seiman... Semoga Allah berikan balasan rizki yg makin melimpah dan berkah sehingga kita dimudahkan u saling menolong sesama... Amin Ya Rabbal Al Amin

Selasa, 25 Maret 2014

Ketika Politik dalam forum pengajian

Tahun 2014 itu tahun politik. Banyak sekali berita tersebar disemua forum. Saya menulis ini bukan karena saya apolitis, atau apatis dengan calon dan partai tertentu. Saya juga bukan pendukung fanatik partai dan calon tertentu. 
Singkat cerita, anak saya yg besar sekolah di SDIT yg tyt korelasinya dengan 1 partai islam sangat kuat. Saat makin santer persaingan, di grup WA pun beredar ajakan dr simpatisannya untuk memilih partai tsb dan mengaitkannya dg sklh. Bahkan broadcast yg mengorek kejelekan seorang calon presiden dr partai lain pun masuk grup pengajian.
Saya yg masih awam ini dan baru memahami bahwa mengungkapkan keburukan orang itu tdk baik jelas gerah. Bkn karena saya membela calon presiden itu lhooo...
Saya berfikir memang mudah memaparkan keburukan orang daripada keburukan kita sendiri. Ini saya rasakan sendiri soalnya...biarpun saya gendut tp saya sll bilang saya tak segendut itu, biarpun saya ini gak kinclong kulitnya tp sll bilang sdh cerah.
Jd saat di grup WA yg biasanya hy untuk share ilmu jd share politik otomatis saya gerah dan mengatakan, selama 5 th sklh tdk pernah sy harus memilih partai yg menjadi pilihan hampir semua orang disitu, dan tdk pernah ada yg membahasnya. Tujuan saya cuma 1 yaitu mari kita bersihkan grup pengajian dr perpolitikan yg notabene kebenarannya tdk dijamin.
Dan ketika ada yg share tentang Jokowi yg cenderung pro kristen, saya jd bertanya2 apa benar? 
Dan saat saya bertanya pd forum: bagaimana dengan calon2 lain? Tak seorangpun menjawab
Kemudian saya bertanya lagi, lalu siapa yg tepat jd pemimpin? (Ingat!!! Saya bukan Jokowers)
Tak ada yg menjawab, bahkan simpatisan berat yg mengajak memilih PKS ( eh jd nyebut partai)

Lalu saya bertanya lagi: apakah orang yg punya lbh dr 2 istri dikatakan pasti sanggup mengatur negara? (Ini murni krn saya benci poligami)
Tak ada yg menjawab selain akan dibutuhkan kursi ibu negara extra hehehe

Lalu, saat pengajian pagi tadi, saya punya kesempatan bertanya... Pada Ustadz nya
"Jika saya mendapat BC tentang keburukan orang lain pd tahun politik skrg, saya harus bagaimana? Meneruskannya, atau saya keep u saya sendiri? Karena kita kan diajarkan u husnudzon pada saudara kita"

Ini jawabannya:
Jika berita itu tentang calon pemimpin yg kafir, jelas gak usah dipilih nanti.
Jika berita keburukan itu tentang seorang muslim, kita harus cek dan ricek. 
Misalnya Anis Matta yg py 2 istri yg disangkalnya lalu diakuinya kmd ( itu dlm hati saya)
Jika berita keburukan itu yg tentang seorang muslim yg berpihak pada kafir, maka kita harus waspada jgn2 itu benar πŸ˜‡
Lalu siapa yg harus kita pilih?
Pilih yg muslim. Sebaik2nya kafir pasti byk tidak berpihak pada kita muslim. Sejelek2nya muslim pasti dia masih membela orang muslim. Tp klo muslim yg didukung kafir sebaiknya waspada!

Hmmm.... Kali itu saya mengangguk angguk... Secara ustadz yg bicara, saya awam
Tp kepala saya masih berdesing desing pertanyaan... 
Benarkah pernyataan sang ustadz yg td jls2 sdg promote PKS?
Benarkah perlumenjelekkan orang untuk menang?

Yg jls sy bingung, saat politik masuk forum pengajian

Yuk ah... Semoga pemimpin kita nanti adalah orang yg tdk munafik amiiin

Kamis, 20 Maret 2014

Sebuah perhitungan

Kemarin saat saya leyeh2 sendiri di kamar, tetiba bulik naik ke atas dan mengajak bicara... Tentang kalimat saya sehari sebelumnya "Saya mah gak ngerti sama sekali masalah Jambi." Jambi disini adalah tempat usaha petelur dan sawit suami.
Intinya adalah beliau kaget dan tdk percaya jika saya sama sekali tidak tahu masalah keuangan di Jambi. Seharusnya suami istri itu terbuka dan saling tahu. Saya cuma tertawa kecil...
Saya bilang, tenang bulik, ini sdh mjd salah satu komitmen tdk tersebutkan bahwa saya tidak perlu tau. Bahwa bagi saya sendiri selama kebutuhan primer, sekunder, dan tersier terpenuhi baik itu untuk anak-anak maupun saya pribadi, itu sdh cukup. 
Sejak saya blm menikah saat bapak saya sdh jadi kepala kantor BPN (yg konon py byk uang) bapak tidak pernah mengajari saya untuk sembarangan dengan uang. Bahkan untuk sekedar ganti sepatu sekolah saja, saya harus menunggu jempol saya nongol, untuk punya komputer saat kuliah, saya harus kasih IPK 4 sempurna 3 semester berturut turut.
Jadi saya tidak pernah ingin menguasai pendapatan suami dan mengaturnya seenak hati saya. Saudara2 saya juga sangat hati2 untuk merepotkan saya yg notabene merepotkan suami. 
Saya juga tidak iri saat saudara2 suami dibelikan mobil, dinaikkan umroh (ini krn bulik merasa subgkan suaminya diumrohkan). Buat saya pasti ada alasan khusus knp suami saya membantu saudara2nya dengan mudah. Karena saat dia dan ibunya yg janda susah, saudara2 ibunyalah yg banyak membantu. Jadi saat sukses, mjd sebuah kewajiban baginya untuk membalas. 
Klo kami bersaudara banyak melihat bahwa ibu dan bapak sll berusaha sendiri bkn krn tdk akrab dgn saudara tp krn berjiwa mandiri. 
Saudara2 saya jg tdk punya andil banyak sec ekonomi bagi saya, dan itu tdk berkonsekwensi pada masalah balas budi. 
Bulik makin bengong...kok ada istri kyk sampean (sementara dia bertolak belakang)... Aku jawab ya ada...😁

Sebenernya mulai banyak yg mempertanyakan sikap saya yg spt orang bodoh saja. Dan itu membuat saya berpikir..."sepertinya saya harus punya saving pribadi u anak2 saya" ...hehehe... Peace ah
😜😝

Selasa, 18 Februari 2014

How important we are?

Sepintas langsung muncul pertanyaan ini saat ngobrol dengan seorang sahabat via BBM.
Seberapa pentingkah kita? Jika kita harus mengurus anak anak kita..
Hard for me to understand...atau ini memang bukan untuk dipikirkan.
Bahkan saat kita merasa sangat benci melihat anak2 kita karena kebencian pada ayahnya. Bukan lagi musimnya seorang ibu menganggap sepele anaknya. 😭

Apakah memang pantas seorang ibu bisa berucap, "ah sekolah aya aya wae bikin acara, memangnya semua orangtua harus terlibat gitu? Kan sdh ada ortu yg mau repot2. Gak penting banget sih. Ntar aku suruh bolos saja biar gak repot"

Klo misalnya boleh marah, sudah aku kata-katain itu ibu yg notabene teman saya sendiri yg saya tau cerita dibalik sikap dinginnya. Tp meskipun tidak boleh  ngata ngatain, tyt saya bisa berkata..."tidakkah dikau memikirkan anakmu, betapa senengnya dia berjualan ditemani ibunya di sekolah, mumpung anak anak masih kecil dan mau kita temani. Coba bayangkan saat mereka besar dan tidak mau lagi ibunya berada dekat dekat dia"

Tapi memang itu bukan urusan saya sepenuhnya, mau bersikap spt apa dia pada anaknya. 

Tapi tetap saja terlintas pertanyaan...
"Seberapa pentingnya kita?"

Ini juga yg membuka mata dan menjawab pertanyaan saya, mengapa sulit sekali mengajak ortu terlibat dlm kegiatan sekolah. Jangan jangan pikiran bahwa sekolah aya aya wae bikin repot bukan hanya pemikiran sahabat saya ini?

Dan percakapan BBM itupun saya tutup dengan 2 kalimat u sahabat saya, 
"Kalau memang sdh merasa cukup anak kita diurus orang lain sementara kita punya waktu itu pilihanmu"
"Mungkin acaranya emang gak penting, tp kenapa kamu tidak membuat anakmu merasa penting?"

Bogor, 18 Pebruari 2014
16:50


Minggu, 09 Februari 2014

Lelakipun sulit dimengerti

Hari ini saya baru mendapat tautan bahwa wanita sangat sulit dimengerti. Apa yang diucapkan katanya tidak sama dengan yang diinginkan... Maka para lelaki harus punya kelebihan membaca pikiran wanita untuk bisa mengerti...
Tapi ini saya tidak mentah mentah setuju...emangnya lalap? Kok mentah mentah 😜
Ada alasannnya lho...
Ternyata lelakipun juga sulit dimengerti, ini contohnya... Terjadi pada suami saya sendiri. Dalam semalam dia berbicara sesuatu yang sangat sulit kumengerti apa hubungannya satu topik dengan topik lainnya.

Pertama,
Dalam perjalanan mencari makan malam kami melewati jalanan berlubang yang luar biasa, sekitar 1 km panjangnya. Dia yg pendiam lalu berkomentar... 
"Ini jalanan parah banget! Kasian orang2 yang memakai mobil sedan, sokbekernya bakal cepet aus." πŸ˜… Faktanya kami sedang naik sedan hahahaha😱
Lalu dia sambung lagi...
"Bisa gawat kalau sebulan ini tetep hujan tiap hari"
Saya pun menimpali...
"Malah enak yah, yg tadinya njeglong -njeglong (ini kosakata khusus) jadi rata karena aspalnya amblas semua"
Tetapi dia menimpali lagi...
"Harga ayam bakal parah"
πŸ˜…πŸ˜±πŸ˜…
Lha apa hubungannya kondisi jalan ama harga ayam cobaaa??? Sayapun gigit sendal *lebay

Kedua:
Saat menjelang tengah malam dia membangunkan saya (dimalam yg sama dengan kejadian pertama)... Saya ke GR an kirain mau diapain... Ternyata dia bilang "mau nonton kekalahan MU gak? Masak musuh Fullham kalah?" Heeeeeeeee??????😨
Baiklah mari kita nonton
Sambil nonton dia asik utak atik ipad. Lalu berkata..."pertandingan makin seru aja" 
Karena asik melototin TV, jadi saya jawab, "ho oh... Seru banget, bola ngalir deres gitu masak gak jadi gol?"
Trus dia jawab,"besok aku ke solo ya, tiket sdh dapat barusan, turun jogya" 

"Lha ayah mau ngapain ke Solo? Sama siapa?" Seru saya kaget dan dongkol krn mendadak diberitau.

Enak banget dia jawab,"mau nonton bola PSSI u19"

Gubraaakkkkkk!!!!!!!!
Kiraiiiin yg dibahas MU VS FULLHAM... Tp tyt TIMNAS U19

Cukup sampai disini gak nyambungnya sodara sodara. lama saya bisa ikutan gak jelas

Happy flight ya yah...enjoy the game
****tiket pertandingan blm ditangan padahal*****




Sabtu, 08 Februari 2014

Bolehkah aku menangis?

Kala dada ini sesak karena kesal tiada tara
Kala napas ini tersengal entah karena apa
Ingin rasanya menumpahkan air mata
Tapi
Bolehkah aku menangis?
Sepertinya
Tangis ini hanya akan menyisakan sesak
Tangis ini hanya akan nengalirkan air mata bukan duka atau nestapa
Haru biru itu tetap akan mengambil tempatnya 
Tapi 
Bolehkah aku menangis?
Sepertinya
Aku memang harus menangis
Kan kubiarkan sesak itu tertinggal
Kan kubiarkan air mata ini menyusut
Kan kusisihkan satu tempat untuk haru biru menjejakkan kakinya
Tapi
Bolehkah aku menangis?
Sepertinya iya...
Karena aku hanya manusia

*saatcengengmelanda

Rabu, 05 Februari 2014

Malu Part 2

Menyambung posting sebelumnya tentang anak anak...(kayak Cerbung di majalah Anita Cemerlang jaman dl) ☺️

Ini cerita Czar (panggil:C)
Setelah sholat magrib berjamaah, saya masuk kamar, sementara C lari ke bawah  seperti biasanya dia harus ambil buku penghubungnya. Tidak lama kemudiAn dia datang sambil menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya....( surprise  ceritanya)
"Apa itu C? Kok disembunyikan?" Saya pasang wajah sangat penasaran.
Dia mengangsurkan selembar kertas yg ada tulisannya... "Ini buat ibu"
"WOW!!!! Serius ini untuk ibu? Siapa yang tulis???" Kali ini saya terkejut beneran
Karena biasanya kakaknya yg  suka nulis surat kecil u saya, sekarang si C yg baru TK B


Itu suratnya.... Buat yg rabun biarkan saya membacakannya:
"Untuk Ibu Aku"
"TERIMAKASIH IBU, HARI INI AKU DIBUATKAN MAKANAN ENAK"

Saya sungguh terharu membacanya... Tapi kemudian saya mengernyitkan dahi dan merasa malu.. Ya Malu!!! Serasa ditimpuk pake sekarung tepung lagi...
Bagaimana tidak malu sodara sodara... Hari itu saya sama sekali gak masak apapun untuk anak anakku. Neneknyalah yang memasak bekal mereka ☺️😳😒

Tenang-tenang.... Saya meluruskan kok ke C. Bahwa hari ini saya tidak memasak dan menyiapkan makanan untuknya.Tapi yang membuat saya bangga... C bilang begini, " maksudku bukan tadi aja, tp kemarin kemarin waktu ibu bikin sesuatu" 
Ahhhh anakku sudah pandai membesarkan hati orangtuanya 😱😊😍

Jadi...maafkan ibu nak krn blm bisa memenuhi dan menyiapkan banyak hal untuk kalian, dan bahkan kalian sdh sanggup bilang terimakasih sebelum ibu melakukan apa apa.

Semoga Allah selalu membimbing kalian untuk selalu humble, bersyukur dan tak lupa berterimakasih bahkan untuk hal hal kecil sekalipun.

Selasa, 04 Februari 2014

Malu aku

Beberapa hari ini saya dikejutkan dengan komentar anak anak. Tepatnya komentar Bintang (baca:B) dan Czar (baca:C)

Kita mulai cerita dan komentar B dulu ya... Ini jelas membuat saya serasa ditampar pakai sekarung tepung, selain sakit juga malu rasanya.
Setiap sabtu B ada PR dari sklhnya. PR Sabtu itu adalah mengarang dengan tema Family.
Maka sampailah pada kalimat: my father is a chicken farmer. My Mother is...(dia diam mikir) --> ceritanya pakai bahasa inggris PRnya. Dan sebagai ibu yg baik (rasanya) saya melihat dia kesulitan, dengan bahasa inggris pas pasan saya mencoba membantu.
"Your father's job is a farmer. And your mother's job is.... (Pasang muka bertanya yg paling manis)
Tiba tiba.....: your job is ANGRY!!!

Jegeeeeerrrrr!!!!!!!!πŸ‘ΉπŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯

"Bukan itu maksud ibu B....." (Suara agak meninggi)
"Tuh kan Angry?!?!?!"

Jegeeeerrrrrrrrr ke 2 πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯

Mualu sumpah!!! 
Masya Allah ini kayak saya disodorin kaca. Ternyata selama ini saya sebagai ibu telah menempelkan Branding sebagai Ibu yg Pemarah 😭😭😭😭😭😭
Harus banyak yg saya perbaiki.
Saat itu juga saya minta maaf ke anak anak jika selama ini saya sering marah marah. Sesungguhnya saya sayang mereka semua. Jikalau saya marah, itu karena saya sayang mereka. Mereka adalah mutiara mutiara yg saya harus jaga. Mereka adalah pisau pisau yg harus terasah.
Tapi saya salah.... 
"Maafkan ibu ya nak. 
Insya Allah ibu akan berubah, ibu selalu berdoa spy Allah membimbing ibu spy bisa mendidik kalian dengan baik " 😍😍😍😍😍😍

Untuk ibu2 yg baca ini: pesan moralnya... Jgn pernah mau ditampar sekarung tepung!!!

Cerita tentang C pada tulisan berikutnya ya



Jumat, 31 Januari 2014

Welcome Back

Asslm cinta...

Sudah lama gak nge blog pengen come back (gayanya kyk blogger sejati dlnya πŸ˜›)

Ini lagi test pake gadget baru *pamer ceritanya😳

Nanti setelah klik terbitkan entri, apa jadinya yaaa jd penasaran wkwkwk

Password dan account aja td meraba raba *kayak lagi mati lampu aja 😒



Bismillah deh, klo ini berhasil, insya Allah akan posting posting yg lg nyumbet kepala



Baiklah....

Walaaaa....